Bagi anak sekolah misalnya, FB sangat bermanfaat bila digunakan untuk berdiskusi tentang hal-hal yang terkait dengan pelajarannya. Baik dengan teman-temannya satu sekolah maupun dari sekolah lain, bahkan dari negara lain
Deman Facebook (FB) betul-betul melanda negeri ini. Itu sesuai hasil survey eMarketer yang dilansir Kompas.com edisi Rabu 13/01/2010 lalu.Pengguna FB di Indonesia per 1/1/2010 telah mencapai angka 15.301.280 orang. Bila dibandingkan dengan pengguna FB per 1/12/ 2009 sebesar 13.870.120 orang, terjadi pertumbuhan sebesar 1.431.160 orang atau meningkat sebesar 10 persen. Merupakan pertumbuhan pengguna PB tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat untuk periode Desember 2009 s/d Januari 2010. Meningkatnya jumlah pengguna FB di Indonesia, sepertinya berbanding lurus pula dengan meningkatnya perilaku menyimpang terkait penggunaan FB. Seperti yang pernah diberitakan beberapa media, ada seorang perempuan yang "dikerjai" oleh lelaki yang dikenalnya di FB.Ada yang menggunakan FB melakukan penipuan, ada suami istri yang bertengkar karena sang suami mencantumkan statusnya sebagi lajang di FB dan ada siswa yang dikeluarkan dari sekolahnya karena menghina gurunya di FB.Deman FB juga membuat banyak orang betah berlama-lama di depan komputer sampai lupa waktu dan lupa makan. Banyak pegawai di saat waktu kantor menggunakan waktunya untuk ber- FB dan anak-anak sekolah pada waktu-waktu yang seharusnya dipergunakan untuk belajar, justeru dipergunakan untuk ber-FB ria di warnet-warnet. Orang kemudian ramai-ramai menuding FB sebagai biang kerok atas maraknya perilaku menyimpang terkait penggunaan FB ini. Patutkah memang FB disalahkan dalam hal ini?Sebuah tulisan opini dari saudara Mustam Arif pada Harian Tribun Timur edisi Selasa 23/02/2010 yang bertajuk Jangan Kambing Hitamkan Facebook, setidak-tidaknya dapat dijadikan jawaban terhadap pertanyaan di atas.Menurut saudara Mustam, semuanya bukan kesalahan FB, tetapi kualitas manusia yang memanfaatkan sarana informasi dan komunikasi jejaring sosial di dunia maya ini. Tidak SalahApa yang dikemukakan saudara Mustam Arif memang benar adanya. Perlu dipahami bahwa FB ini merupakan salah satu produk teknologi. Sudah menjadi konsekwensinya bahwa sebuah produk teknologi akan selalu bermata dua.Di satu sisi akan bermanfat bila dipergunakan sesuai tuntutan idealnya dan sebaliknya akan mendatangkan kerusakan bila dimanfaatkan secara salah. Dengan kata lain bahwa bermanfaat tidaknya sebuah teknologi sangat ditentukan oleh penggunaanya sehingga tidak tepat bila teknologinya yang disalahkan.Apalagi bila dilihat karakter FB ini yang memungkinkan penggunanya dapat berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa dibatasi sekat-sekat batas wilayah, negara dan geografis. Memungkinkan untuk saling tukar informasi dengan siapa saja dari belahan dunia mana saja dengan biaya yang murah.Pada dasarnya FB ini memang layak dikategorikan sebagai teknologi yang bermanfaat bila dipergunakan secara baik dan benar. Bagi anak sekolah misalnya, sangat bermanfaat bila digunakan untuk berdiskusi tentang hal-hal yang terkait dengan pelajarannya. Baik dengan teman-temannya satu sekolah maupun dari sekolah lain, bahkan dari negara lain. Bagi para usahawan, sangat efektif untuk dijadikan sarana memperkenalkan produk dan mencari peluang pasar dan bagi yang kebetulan ingin memperdalam atau menguji kemampuan bahasa asingnya, FB juga dapat dijadikan sarana untuk itu. Ataukah contoh yang lebih konkrit lagi terkait penggunaan FB secara positif, dapat kita lihat pada kasus perseteruan antara Prita Mulyasai dengan RS Omni Internasional dan kasus kriminalisasi pimpinan KPK Bibit-Chandra.Ternyata bahwa FB dalam kasus ini dapat dijadikan sebagai sarana menggalang dukungan dan simpati untuk menentang sesuatu yang dianggap sewenang-wenang dan tidak adil. Meminimalisir Dampak Jadi intinya bukan FB atau teknologinya yang patut disalahkan bila ternyata dalam penggunaannya melahirkan berbagai dampak negatif. Tetapi yang mesti dilakukan terkait adanya dualisme dampak yang dapat terjadi pada sebuah produk teknologi, termasuk FB adalah berupaya untuk meminimalisir dampak-dampak negatifnya.Ada beberapa hal yang sekiranya menurut penulis dapat dilakukan untuk meminamilisir dampak negatif dari penggunaan FB ini, di antaranya: Pertama, oleh karena salah satu dampak negatifnya adalah banyaknya anak usia sekolah yang sering menghabiskan waktunya di warnet pada waktu-waktu yang seharusnya dipergunakan untuk belajar, termasuk pada saat pukul 7-9 malam.Mungkin tidak ada salahnya bila pihak-pihak yang berkompoten dalam mengambil kebijakan pada dunia pendidikan memikirkan adanya semacam kebijakan yang mampu membatasi anak usia sekolah menghabiskan waktunya di warnet tersebut.Misalnya melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian atau Satpol PP untuk merazia warnet-warnet pada jam-jam tertentu dan menangkap anak sekolah yang kedapatan di warnet.Kedua, bagi sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas internet agar selain membuat batasan terkait penggunaan internet di sekolah, juga disertai kontrol yang ketat dalam penggunaannya yang memungkinkan siswa tidak dapat mengakses internet selain yang berhubungan dengan pelajarannya.Ketiga, perlu ada larangan disertai sanksi yang keras di kantor-kantor agar pegawai tidak mengakses internet untuk kepentingan FB pada saat waktu kerja. Apalagi bila fasilitas yang dipergunakan untuk itu adalah fasilitas kantor yang note bene merupakan fasilitas negara.Keempat, tidak kalah pentingnya juga di sini adalah adanya kesadaran dari pihak orang tua untuk mengontrol aktivitas anaknya terkait penggunaan internet. Terutama bagi keluarga yang memiliki fasilitas internet di rumah ataukah bagi orang tua yang anak-anaknya memiliki HP yang dilengkapi fitur lengkap untuk mengakses internet.Memang tindakan seperti ini, boleh jadi terkesan antiperkembangan teknologi, namun sepertinya hanya ini yang bisa dilakukan. Melakukan upaya lain seperti halnya menganjurkan atau mengakampanyekan agar orang tidak menggunakan FB untuk hal-hal yang negatif ataukah yang pernah diwacanakan yaitu mengharamkan FB.Sepertinya cara ini tidak efektif. Contohnya saja untuk rokok, meskipun telah diharamkan dan kampanye antirokok gencar dilakukan, namun kenyataannya masih banyak orang yang merokok.Kesimpulannya bahwa bukan FB yang mesti disalahkan bila dalam penggunaannya melahirkan berbagai dampak negatif, tetapi penggunaannyalah salah. Dan untuk mengatasinya dibutuhkan upaya konkrit untuk itu di antaranya adanya semacam kebijakan disertai sanksi yang keras bagi yang melanggarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar